Friday, November 1, 2013

Kathy Milner

Jutaan Orang menyaksikan kisahnya saat dibuat menjadi film untuk ditayangkan melalui televisi.
Ketika Kathy baru berusia 13 tahun memasuki usia 14, ia tertabrak mobil. Saat kecelakaan tersebut, ia tergeletak dalam keadaan koma dan tidak dapat berbuat apa-apa. Minggu demi minggu tanpa adanya tanda-tanda kehidupan.
Sebelas minggu setelah terjadi kecelakaan, Kathy siuman kembali hanya untuk menghadapi perjuangannya yang paling berat. Kecelakaan itu mengakibatkan kerusakan pada otaknya Ia kembali menjadi seperti bayi yang harus belajar makan, minum dan berbicara. Ketika sudah mencapai keadaan seperti kehidupan sebelumnya, ia harus merasakan kegetiran yang mendalam.
Sementara itu kawan-kawan sekolahnya telah memasuki sekolah lanjutan. Mereka terus tumbuh dan menjadi matang, sedangkan Kathy harus mengalami kemunduran besar. Ia kembali menjadi seperti anak-anak dan kehilangan berat tubuhnya sampai hanya mencapi 50 pon. Tubuhnya tinggal tulang berbalut kulit, dan ucapan serta gerakan tubuhnya jauh dari wajar. Ketika membandingkan dirinya dengan orang lain, Ia selalu kalah. Tidak ada yang dapat dibandingkan. Itu adalah masa-masa sulit baginya.
Namun Kathy memiliki impian yang membuatnya terus dapat bertahan. Impiannya yaitu ikut dalam lomba lari North Banks sejauh 10.000 meter.
Jangankan mapu berjalan, berlari dalam lomba lari sejauh itu kelihatannya seolah mengada-ada. Namun Kathy berkemauan besar. Ia berlatih dengan keras, membangun tubuhnya bagi perlombaan tersebut. Ia ingin mengikutinya. Menyelesaikan saja sudah merupakan kemenangan bagi Kathy.
Pada hari perlombaan diadakan, semua pelari lain telah berlari jauh di depannya. Sebentar saja ia sudah tidak dapat melihat mereka lagi. Ia berlari seorang diri, langkah demi langkah, tubuhnya merasa sakit, jantungnya berdebar-debar, paru-parunya bekerja keras. Seringkali ia terjatuh, wajahnya terbentur jalanan.Tetapi ia terus berusaha dan bangkit kembali, melangkahkan kakinya beberapa inci di depan kaki lainnya, dan menarik satu kaki menjadi sejajar dengan kaki lainya. Ia mengulangi semua ini berulang-ulang. Karena ia mampu tetap tekun, jarak satu blok yang berhasil ditempuhnya bertambah menjadi berkilo-kilo meter. Matahari telah naik tinggi di langit dan mulai turun saat Kathy semakin mendekati langkah-langkah terakhir dalam usahanya berlari. Tepat saat ia merasakan ketakutan yang sangat bahwa ia tidak mampu lagi melangkah, bahwa ia harus mengundurkan diri, ia melihat beberapa kawannya dari sekolah lanjutan yang merasa tidak enak sendiri dengan kekurangan Kathy. Kini mereka berteriak-teriak memberinya semangat : “ Terus, Kathy!Terus! Kau hebat sekali! ”

Kathy berhasil. Ia menyelesaikan lomba. Ia seorang pemenang. Juga menerima Hadiah Penulis Olahraga Philadelphia sebagi atlit paling tabah di Amerika dan Hadiah Internasional atas keberaniannya.
Ia lulus dari sekolah lanjutan dengan terhormat – dengan predikat A.

Saat wawancara menghampiri Kathy dan berkata kepadanya,
Anda adalah seorang pemenang. Anda telah bersikap tekun. Tetapi katakan kepada saya, apa yang anda katakan kepada orang yang kalah, bahkan setelah mereka berusaha mengerahkan segala kemampuannya?


“Ucapan saya kepada mereka, agar tetap bertahan dan tetap berusaha”

“Kesaksian ini saya kutip dari buku BADAI PASTI BERLALU Karya Robert H.Schuller yang tidak lain Sebagai pendiri Gereja Kathedral Kristal”.


 
Design by Jery Tampubolon | Bloggerized by Jery - Rhainhart Tampubolon | Indonesian Humanis