Monday, June 9, 2014

Manuver Politik Ala Prabowo


Sebelumnya kita harus cermat mengikuti bagaimana manuver politik Prabowo dkk. 

Dengan mencermati manuver politik ini, kita akan tahu memberikan sebuah kesimpulan mengenai Prabowo dan dapat menilai apa & bagaimana Prabowo jika seandainya menjadi RI1.



- Prabowo melakukan koalisi dengan Suyadarma Ali. 
Tidak lama setelah melakukan koalisi, SDA (Ketua Kementeriaan Agama) terjerat kasus korupsi dana haji dan resmi menjadi tersangka.

- Prabowo melakukan koalisi dengan Abu Rizal Bakrie. 
Dalam hal ini, kita sudah tahu apa motiv dari koalisi ini. Prabowo berkoalisi dengan ARB tentunya karena ARB mempunyai daya untuk mengumpulkan suara yg dapat menaikkan persentasi suara dari Prabowo baik melalui media & materi. sebaliknya, koalisi ini bisa disebut dengan koalasi balas budi, karena akan memberikan jabatan khusus kepada ARB seandainya Prabowo berhasil menjadi RI1. dengan adanya jabatan khusus ini, kita tidak akan ragu ARB akan melimpahkan kasus lapindo kepada negara dan masalah lapindo yg seharusnya menjadi tanggungan resmi perusahaan ARB akan sepenuhnya dilimpahkan menjadi tanggungan negara.



-Prabowo mengangkat Hatta Radjasa menjadi wakilnya.
Dalam hal ini, semua publik saya kira sudah tahu bagaimana seorang Hatta Radjasa berhasil memanipulasi hukum pada saat anaknya melakukan penabrakan yg mengakibatkan kematian terhadap korban.
Selain itu, isyu terbaru Hatta Radjasa juga terindikasi terlibat dalam kasus mafia migas.

-Prabowo melakukan kerjasama dengan ormas-ormas arogan & intoleran seperti FPI.
Dalam hal ini kita sudah tahu apa-apa saja dampak keberadaan FPI dalam melakukan tindakan-tindakan arogan & intoleran ditengah-tengah masyarakat. yang lebih parah, ormas ini meneriakkan nama tuhan diatas tindakan arogan & intolerannya. Ormas yg selayaknya dibubarkan malah dijadikan Prabowo sebagai organisasi yg dapat mendulang suara pada saat pilpres nanti. 

-Manifesto Gerindra/Prabowo melalui "pemurnian agama" adalah suatu statement yg penuh dengan fascism dan sangat membahayakan keberadaan pluralisme di Indonesia. Sementara kita tahu, Indonesia terdiri atas masyarakat yg plural artinya terbagi atas banyak suku dan kepercayaan.

-Prabowo menjungjung Soeharto dgn mengunjungi makamnya. sejogyanya, memang tidak ada yg dipermasalahkan disaat Prabowo mengunjungi makan Soeharto. Namun kita tahu, Prabowo adalah salah satu produk orde baru yg penuh dengan rezim otoriter. 
Yang menjadi permasalahan, mengapa Prabowo setuju kepada gelar kepahlawanan Soeharto?
Sementara kita semua tahu bahwa pemerintahan orde baru adalah pemerintahan yg mengusung rezim otoriter, disaat kebebasan pendapat dikecam, demokrasi diredam, dll. 
Kita juga harus mengingat sejarah, bahwa jutaan simpatisan & yg tertuduh PKI dibunuh secara sistemik oleh tindakan kudeta Soeharto. Selebihnya mengenai Soeharto, beliau meninggal dengan meninggalkan status tersangka korupsi. setelah tahu sedikit mengenai Soeharto, muncul pertanyaan. 
"mengapa Prabowo mendukung gelar kepahlawanan Soeharto?"

-Dan yang terakhir untuk saya sampaikan, hingga saat ini Prabowo masih menjadi salah satu pihak yg terindikasi dalam pelanggaran HAM mengingat kasus Timor-Timur dan Penculikan Aktivis '1998.

Salam, Indonesia Sejahtera.

 
Design by Jery Tampubolon | Bloggerized by Jery - Rhainhart Tampubolon | Indonesian Humanis