Showing posts with label Science & Technology. Show all posts
Showing posts with label Science & Technology. Show all posts

Tuesday, October 14, 2014

Penemuan Sains yang membuka mata dunia

lmu pengetahuan terus bergerak maju. Berbagai penemuan baru yang mengejutkan dan membuka mata manusia menjadi tonggak penting dalam peradaban. Bahwa hal yang dulu hanya khayalan kini telah menjadi sebuah kenyataan.
Beberapa hal yang patut kita ketahui misalnya terpapar pada 8 daftar di bawah ini.

1. Ununseptium



Unuseptium yang untuk sementara dinamai unsur ke 117 merupakan kombinasi antara isotop berkelium dan kalsium yang diciptakan para ilmuwan di Dubna, Rusia. Para fisikawan mengatakan bahwa unsur ini bisa menunjukkan “island of stability”, dimana unsur yang terberat bisa bertahan selama berbulan-bulan.
Unsur dengan nomor atom 117 ini dibuat dengan cara memborbardir 249Bk dengan ion kalsium dalam siklotron JINR U4000 selama 150 hari yang terdapat di Dubna.

Keseluruhan proses yang memakan waktu tidak lebih dari 320 hari yang merupakan waktu paruh unsur Bk (150 hari dalam siklotron+analisis data+review oleh tim peneliti) ini akhirnya berhasil menghasilkan 6 atom Ununseptium. Masing-masing dari keenam atom tersebut kemudian meluruh dengan memancarkan partikel alfa menjadi unsur bernomor atom 115 kemudian 113 sampai intinya terbelah menjadi dua atom yang lebih stabil.


2. Gen Penyebab Penuaan


Manusia memiliki sel tubuh yang regeneratif, bisa terus memperbarui jumlahnya. Namun teka-teki penyebab ketuaan menjad perhatian ilmuwan. Secara genetika, ternyata terdapat unsur penyebab kita tak bisa awet muda selamanya.
Dan pada beberapa orang ada yang tampak tua lebih cepat. Apa sebabnya? Para ahli genetika menemukan bahwa hal tersebut disebabkan oleh ulah gen TERC. Gen tersebut menentukan panjang telomer, semacam tutup yang terdapat pada ujung kromosom. 
Orang pembawa gen itu akan cenderung mengalami penuaan lebih cepat sebab telomernya akan memendek lebih cepat. Orang yang membawa satu copy gen itu misalnya, akan tampak sama tua dengan orang yang 3-4 tahun lebih tua darinya. Penelitian tentang gen TERC itu dipublikasikan dalam Jurnal Genetics.

3. Planet Ekstra Surya


Para peneliti menemukan bahwa terdapat banyak sekali planet di luar tata surya. Salah satunya adalah planet HIP 13044b yang ditemukan oleh Astronom asal Indonesia, Johny Setiawan. Planet tersebut sebenarnya merupakan planet ekstra surya tetapi masuk ke galaksi Bima Sakti. Penemuan planet ekstra surya lainnya adalah adanya 7 planet yang mengorbit pada bintang HD 10180. 

Sementara, penemuan planet lainnya yang juga memukau adalah Gliese 581g, planet ekstra surya dikatakan mengorbit bintangnya pada jarak yang tak terlalu panas ataupun dingin, seperti bumi mengorbit matahari. Digadai-gadai beberapa planet tersebut jadi tujuan manusia sebagai pengganti bumi.

4. Penemuan Metamaterial


Penemuan ini dilakukan oleh Profesor Martin McCall dan Imperial College, London. Metamaterial yang dibuat dikatakan bisa “mengaduk” aliran energi elektromagnetik. cahaya yang melewati metamaterial tersebut akan terhambur secara tidak merata, membentuk gap antara ruang dan waktu. Sehubungan dengan metamaterial, bisa lihat di artikel alat-penyusut-benda-buatan-china

5. Muons


Para ilmuwan mengatakan bahwa jumlah materi dan anti materi yang dihasilkan sebelum big bang haruslah berbeda. Hanya perbedaan itulah yang memungkinkan terciptanya semesta. Sebelumnya, perbedaan itu hanya mungkin dalam teori. 

Percobaan partikel di Fermilab menemukan bahwa muons (partikel sub atomik seperti halnya elektron) yang dihasilkan memiliki kelebihan 1% anti muons. Perbedaan muons dan anti muons tersebut memang tidak terlalu banyak. Namun, para ilmuwan mengatakan bahwa jumlah itu cukup untuk memacu terciptanya semesta.

6. Bulan Lebih Basah Daripada Sahara


Misi Lunar Crater Observation and Sensing Satellite (LCROSS) berhasil menemukan keberadaan air di bulan cukup mengejutkan. Air yang terdapat di kutub selatan bulan itu terdapat dalam bentuk es yang tercampur dengan materi lain. Para peneliti mengatakan, es tersebut bisa diolah menjadi air murni. Dan jumlahnya lebih banyak daripada air di Gurun Sahara.

7. Piramida Teotihuacan di Meksiko


Para arkeolog yang meneliti Piramida Teotihuacan berhasil menemukan koridor selebar 12 kaki lengkap dengan bagian atapnya. Dengan penemuan koridor tersebut, para arkeolog berharap bisa mengetahui jalan menuju pemakaman para rabi atau pemimpin agama dalam peradaban Mexico tersebut.

8. Penemuan Australopithecus sediba


Para ilmuwan menemukan fosil Australopithecus sediba, sebuah spesies manusia purba di wilayah Malapa, Afrika Selatan. Fosil tersebut diduga berasal dari masa 2 juta tahun yang lalu. Para palaentolog menduga, fosil tersebut berkaitan dengan fosil manusia purba Homo erectus yang secara evolusioner kemudian berkembang menjadi Homo sapIens atau manusia modern. 

Monday, October 13, 2014

Australian researchers have created the most accurate quantum computing technology to date

Researchers have developed the first silicon quantum computer building blocks that can process data with more than 99 percent accuracy, overcoming a major hurdle in the race to develop reliable quantum computers.


Lattice_blue3_smallzoomout_1_web3
Artist impression of an electron wave function (blue), confined in a crystal of silicon-28 atoms (black), controlled by a nanofabricated metal gate (silver)

Researchers from the University of New South Wales (UNSW) in Australia have achieved a huge breakthrough in quantum computing - they’ve created two kinds of silicon quantum bit, or qubits, the building blocks that make up any quantum computer, that are more than 99 percent accurate.
These quantum bits are made from silicon, the same material that makes up the transistors in today’s computers and phones, but the information in these bits is processed and stored in atoms, which means they’re capable of storing exponentially more information. In fact, if scientists can reliably create a functioning quantum computer out of these quantum bits, it has the potential to be millions of times more powerful than today’s most powerful supercomputers.
"For quantum computing to become a reality we need to operate the bits with very low error rates," said Andrew Dzurak, the director of the Australian National Fabrication Facility at UNSW, where the devices were made, in a press release.
Now the teams from UNSW have managed to create not just one, but two quantum bits with more 99 percent accuracy, and their results have been published simultaneously in Nature Nanotechnology (here and here).
“We have demonstrated that with silicon qubit we can have the accuracy needed to build a real quantum computer," Dzurak told ABC Science. "That's the first time this has been done in silicon.”
The interesting thing is that the two groups, who both work in the same laboratories, used different approaches to come to the same result - one team embedded a phosphorous atom into the silicon, and the other, led by Dzurak, embedded an artificial atom.
"We've now come up with two parallel pathways for building a quantum computer in silicon, each of which shows this super accuracy,” said Andrea Morello from the UNSW School of Electrical Engineering and Telecommunications, who led the phosphorous atom team, in the press release.
Morello’s team based their advances on previous research on phosphorous atom quantum bits. Prior to this, the team had only managed to achieve around 50 percent accuracy with these chips, but by purifying the silicon that the atoms were embedded in, they have now achieved an incredible 99.99 percent accuracy.
The postdoctoral researcher who was lead author on Morello’s paper explained in the press release: “The phosphorus atom contains in fact two qubits: the electron, and the nucleus. With the nucleus in particular, we have achieved accuracy close to 99.99 percent. That means only one error for every 10,000 quantum operations.”
Dzurak’s team was able to create an “artificial atom” quantum bit that’s remarkably similar to the transistors used in commercial electronics. Today’s transistors work by turning on or off a flow of electrons, resulting in binary zeros and ones. In Dzurak’s quantum bit, this transistor has just one electron trapped inside, which can be on, off or in a superposition.
"This lets us use exactly the same sort of transistor that we use in computer chips and operate it as a qubit, opening the potential to mass-produce this technology using the same sort of equipment used for chip manufacturing,” Dzurak told ABC Science.
Both the breakthroughs were achieved by embedding the atoms in a thin layer of specially purified silicon, which contains only the silicon-28 isotope. Naturally occurring silicon is magnetic and therefore disturbs the quantum bit, messing with the accuracy of its data processing, but silicon-28 is perfectly non-magnetic.
The teams were also able to set a new record for how long a silicon quantum system retains information, known as coherence time.
“Coherence time is a measure of how long you can preserve quantum information before it’s lost," said Morello in the press release. And the longer coherence time, the easier it is for computers to perform complex calculations.
The researchers were able to store quantum information in the phosphorous nucleus for 35 seconds - something unheard of in quantum computing.
"Half a minute is an eternity in the quantum world. Preserving a ‘quantum superposition’ for such a long time, and inside what is basically a modified version of a normal transistor, is something that almost nobody believed possible until today," said Morello.
The research teams are now working together to take the best elements from each system to make a superior quantum bit. They’re hoping it will be the model that will be used to finally create the real quantum computers the world’s been waiting for.
“For our two groups to simultaneously obtain these dramatic results with two quite different systems is very special, in particular because we are really great mates,” said Dzurack in the press release. Aw, we love collaboration.
Find out more about the breakthrough in the video below:






CC : http://www.sciencealert.com.au/news/20141310-26322.html

Booting Gagal, Komputer Selalu Restart Ulang

Gejala :
Ketika melakukan proses Booting berjalan dan menampilkan layar Windows Start Up, tiba-tiba muncul blue screen dan komputer restart
secara otomatis. Kotak dialog Logon Windows yang biasanya tampil, kali ini tidak sempat muncul karena komputer keburu restart.




Solusi :
Permasalahan di atas seringkali terjadi karena kerusakan file Kernel32.dll. Cobalah amati apakah pada blue screen yang muncul terlihat pesan “This error can occur if the Kernel32.dll file is missing or damaged’. Jika ternyata memang file Kernel32.dll mengalami kerusakan, janganlah terburu-buru untuk melakukan instalasi ulang Windows XP. Orang seringkali mencari jalan mudah untuk memperbaiki kemsakan sistem dengan instalasi ulang. Tetapi jelas penyelesaian tersebut akan membutuhkan waktu yang lama karena Anda tidak hanya melakukan instalasi ulang sistem operasi tetapi juga aplikasi.
Sebenarnya permasalahan tersebut tidak harus diatasi dengan install ulang. Anda bisa melakukan perbaikan Windows dengan mengkopikan atau mengekstraksi kembali file Kernel32.dll dari master original Windows XP. Untuk itu lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Anda dapat menggunakan Recovery Console untuk melakukan perbaikan sistem. Recovery Console merupakan salah satu fasilitas Windows yang dapat digunakan untuk melakukan restore file-file system dari CD master Windows dan dimasukkan ke harddisk dimana Windows berada sebagai sebuah sistem operasi. Caranya, pada saat startup Windows, pilih Recovery Console. Pilihan tersebut akan memunculkan Command prompt.
  2. Pada Command Prompt yang muncul seperti di atas, ketikkan perintah sebagai berikut: CDWindows\(enter), CD System32\ (enter)
  3. Ubahlah nama [kernel32.dll] yang lama menjadi [kemel32.old]. Caranya ketik perintah [ren kernel32.dll kemel32.old lalu tekan [enter]
  4. Ketik [map] tanda dan kemudian tekan [enter]
  5. Catatlah posisi drive CD-ROM yang didalamnya terdapat CD Windows XP.
  6. Lakukan ekstraksi kernel32.dll dengan mengetikkan sebagai berikut: [expand \i386\kernel32.dl_ ] dimana menunjukkan posisi drive CD master Windows XP dan jangan lupa tekan ENTER. Sebagai contoh, ketik: [expand d:\i386\kernel32.dl_ [enter] Catat bahwa karakter sesudah huruf “L” adalah”_”. Pengetikkan di atas jika berhasil akan diikuti pesan “Kernel32.dll, 1 file(s) expanded”.
  7. Ketikkan [exit] dan komputer akan melakukan restart.
Yang menjadi masalah adalah bahwa mungkin saja Windows XP pada komputer Anda tidak memiliki fasilitas Recovery Console karena pada saat instalasi tidak disertakan. Anda dapat memulainya dari CD Windows XP. Untuk melakukannya ikuti langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Masukkan CD Windows XP dan lakukan re-start komputer. Jangan lupa untuk melakukan semua setting yang diperlukan pada BIOS untuk membuat boot dari CD.
  2. Perhatikan layar pada saat proses setup Windows yang dijalankan. Ketika bagian yang berbasis teks dari Setup dimulai, pilih opsi repair or recover dengan menekan tombol “R”.
  3. Ketika muncul prompt, ketikkan password Administrator dari Windows XP Anda.
  4. Setelah itu Anda bisa langsung mengetikkan perintah-perintah Recovery Console. Ketik [help] untuk mengetahui perintah-perintah yang disediakan dan ketik [exit] untuk mengakhir recovery console.


Friday, October 10, 2014

Cara Agar Blog Muncul di Pencarian Google

Adalah harapan para blogger dan webmaster bahwa blog nya bisa muncul di Google. Dengan begitu maka berpotensi mendatangkan pengunjung organik dari searh engine. Terlebih lagi jika anda pelaku bisnis online, tentu apabila blog nya bisa menduduki halaman pertama Google, besar kemungkinan blog anda akan ramai pengunjung dan pada akhirnya bisa meningkatkan penghasilan anda.
Biasanya blog yang baru di buat atau baru di bangun itu sulit banget bisa tampil di Google. Hal itu dikarenakan robot Google belum mengindeks ke situs anda. Selain itu, blog/website yang jarang update juga akan sulit ditemukan di Google kalau kualitas blog nya kurang bagus dalam segi SEO-nya.
Bagi anda yang blog nya belum atau tidak muncul di Search Engine Result Page (SERP) Google, tidak perlu berkecil hati. Anda masih punya banyak waktu untuk mengatasinya. Caranya bagaimana? Berikut saya jelaskan tips Cara Agar Blog / Website Muncul di Google.



1. Submit Url Blog Anda di Google
Silahkan beritahu Google bahwa anda punya blog/website baru agar Google bisa segera mengindeks nya. Yakni dengan cara kunjungi url ini www.google.com/addurl/ dan kemudianmasukkan alamat url blog/web anda. Setelah itu klik submit. Jangan lupa sebelum mengunjungi halaman tersebut, anda harus log in dulu dengan menggunakan Account Google.
2. Daftarkan Blog/Web Anda di Google Webmaster Tools
Langkah kedua yang perlu anda lakukan adalah mendaftarakan blog anda di Google Webmaster Tools. Hal ini dilakukan untuk memberi tahu Google bahwa anda punya blog baru. Dan Google bisa segera mengindeks blog anda di halaman hasil penelusuran nya. www.google.com/webmasters/tools
3. Kirim Sitemap/Peta Situs di Google Webmaster Tools
Langkah selanjutnya adalah mengirim sitemap di Google Webmaster. Tujuan melakukan hal ini adalah agar halaman posting blog anda bisa terindeks di Google secara keseluruhan. Tentu saja ini sangat menguntungkan, karena artikel yang dibuat dengan susah payah bisa muncul semuanya di Google Search. Sehingga berpotensi mendatngkan ribuan visitor ke situs anda. Belum kirim peta situs? Silahkan kunjungi halaman ini http://google.com/webmasters
4. Rutin Update Blog
Blog yang selalu di update tiap hari secara rutin, tentu lebih di sukai oleh Google, dibandingkan dengan blog yang jarang update. Hal itu dikarenakan Google dalam halaman hasil penelusurannya cenderung menampilkan posting-posting terbaru dari berbagai website dan blog.
5. Blogwalking
Apabila anda punya banyak waktu, tidak ada salahnya untuk melakukan blogwalking. What is blogwalking? Adalah aktivitas saling berkunjung dan berkomentar antar sesama blogger. Komentar yang diberikan oleh pengunjung bisa menyumbang keyword di search engine. Oleh karena itu, setelah anda menerbitkan posting terbaru di blog kesayangan anda, silahkan lakukan blogwalking ke blog-blog teman anda.



Saturday, July 26, 2014

Apakah aliens cerdas ada?


 
Apakah ada aliens di angkasa luar? Mari kita pikirkan bersama.

Dalam batas tata surya kita, aliens ada, tapi mungkin sekali dalam bentuk berbagai mikro-organisme, bukan dalam bentuk organisme cerdas.

Wantariksa Voyager 1 setelah 35 tahun melanglang tata surya akhirnya pada Nov 2012 dipastikan telah keluar tata surya dan masuk ke dunia antarbintang. Jika ada organisme cerdas lain yang sudah maju di kawasan tata surya kita, mustinya berbagai wantariksa buatan manusia akan mengalami gangguan, berhubung mungkin saja semangat berperang ada antar berbagai organisme cerdas yang menghuni satu tata surya yang sama. Nyatanya, Voyager 1 aman-aman saja setelah selama 35 tahun menjelajahi seluruh kawasan tata surya.

Sudah ada tiga rover yang didaratkan di planet Mars; yang mutakhir rover Curiosity. Misi tiga rover ini adalah menemukan mikroba di planet ini. Selain planet Mars, ada enam tempat lain dalam tata surya yang diyakini memiliki kehidupan mikrobial. Enam tempat itu: 3 bulan planet Jupiter (Europa, Callisto, Ganymede); 2 bulan planet Saturnus (Enceladus, Titan); atmosfir planet Venus.

Kalau dalam tata surya kita di luar planet Bumi hanya ada mikroba, mungkin sekali tidak demikian halnya dalam bagian-bagian lain galaksi kita, Bima Sakti. Carl Sagan memperkirakan dalam Bima Sakti ada 400 milyar bintang. Sebanyak 50 % di antaranya diorbiti minimal 1 planet seukuran Bumi atau lebih besar. Lewat Teleskop Antariksa Kepler (diluncurkan Maret 2009) ditemukan dalam Bima Sakti minimal ada 17 milyar planet seukuran Bumi. Selama 22 bulan beroperasi, Teleskop Kepler telah memindai 2.740 planet dalam Bima Sakti, termasuk empat planet “super-Bumi” (besarnya 1,25 kali sampai 2 kali ukuran Bumi). Empat planet “super-Bumi” ini mengorbit masing-masing bintangnya dalam jarak yang memungkinkan adanya air pada permukaan masing-masing. Dari waktu ke waktu, ditemukan makin banyak sistem matahari dalam Bima Sakti yang memungkinkan munculnya kehidupan di sana.


 
busur pusat galaksi Bima Sakti

Jika Bumi dijadikan model pembentukan kehidupan, di angkasa luar akan terbentuk kehidupan jika ada air, energi, kimia organik, oksigen. Di angkasa luar tersedia melimpah air, energi, kimia organik, oksigen. Jadi, terbentuknya kehidupan di sana adalah hal yang pasti. Tetapi terbuka kemungkinan bahwa berbagai bentuk kehidupan bisa terbentuk di angkasa luar di luar model dari planet Bumi. Telah ditemukan, kimia inorganik di angkasa luar mampu melahirkan bentuk-bentuk kehidupan. Kondisi yang tidak sama dengan kondisi di Bumi. Kita harus siap menerima kemungkinan bahwa di angkasa luar kehidupan dapat terbentuk di luar cara-cara yang kita kenal di Bumi.

 

Seandainya proses terbentuknya kehidupan di Bumi dijadikan model, model ini dengan mudah terpenuhi di angkasa luar. Istilah “pan-spermia” dibuat untuk menyatakan bahwa dalam seluruh jagat raya, benih-benih kehidupan (spermia) tersebar di mana-mana (pan). “Pan-spermia” adalah fakta karena zat-zat kimia yang diperlukan bagi kehidupan berasal dari debu-debu bintang yang meledak (supernova). Atom-atom dalam tubuh anda berasal dari angkasa luar, persisnya dari debu-debu supernovae. Bintang-bintang memenuhi jagat raya kita, dan menjadi sumber kimia organik yang dapat memunculkan kehidupan jika kondisi-kondisi yang diperlukan terpenuhi. Supernovae adalah kejadian yang lumrah dalam lingkup jagat raya kita yang mahaluas, dan darinya kimia organik terbentuk dan menyebar ke seluruh ruang vakum jagat raya.

Di Bumi kehidupan dalam wujud mikrobial sudah muncul 3,5 milyar tahun lalu, lalu berevolusi dan melahirkan bentuk-bentuk kehidupan bersel majemuk. Tata surya kita sendiri sudah berusia 5 milyar tahun; sedangkan jagat raya kita sudah berusia 13,8 milyar tahun sejak big bang. Organisme cerdas yang dinamakan homo sapiens, manusia, baru muncul 400 ribu tahun lalu di Afrika. Peradaban modern teknologis kita sangat muda, baru berusia 300-400 tahun, di kawasan tata surya kita yang terbentuk 5 milyar tahun lalu.

Nah, saya mau ajak anda membayangkan: Apa yang telah dan sedang terjadi dalam tata-tata surya lain di jagat raya yang usianya sudah sangat tua, misalnya 12 milyar tahun, dan evolusi biologis spesies di sana sudah berlangsung minimal 10 milyar tahun, berawal dari mikroba-mikroba? Aliens cerdas sudah pasti ada di sana, dengan tingkat kemampuan kecerdasan yang tidak terbayangkan oleh kita. Jika di sana sudah terbangun peradaban-peradaban teknologis yang usianya jutaan hingga milyaran tahun, maka peradaban modern kita bak mainan kanak-kanak jadinya. Mobil-mobil termaju yang kita punya bak mobil-mobilan dari kotak korek api jadinya! Begitu juga halnya dengan pesawat-pesawat terbang modern kita: dibandingkan dengan wantariksa yang dimiliki aliens cerdas, pesawat-pesawat jet kita bak kapal-kapal terbang kertas buatan anak-anak TK.

Eksistensi kita sekarang masih sangat bergantung pada kondisi ragawi kita. Bagaimana dengan berbagai peradaban lain dalam jagat raya yang usianya sudah jutaan hingga milyaran tahun? Aliens cerdas di angkasa luar mustinya ada. Tetapi eksistensi mereka sudah melampaui batas-batas ragawi yang kini masih mengurung kita. Aliens cerdas pastilah sudah bisa menyatukan raga mereka dengan mesin-mesin, bahkan bisa mengubahnya menjadi energi, cahaya, atau informasi. Wujud-wujud non-material yang semacam ini membuat aliens cerdas sudah bisa mengatasi kendala dimensi ruang-waktu yang kini masih memenjara kita. Menembus lubang-lubang cacing(worm holes) sebagai jalan-jalan pintas untuk sampai di jagat-jagat raya lain yang paralel bisa jadi adalah sesuatu yang rutin mereka lakukan, sementara, di pihak kita, kita sekarang belum mampu untuk menemukan lokasi lubang-lubang cacing ini apalagi melewatinya. Kita harus siap kaget karena mengalami faktor “Wow” jika memikirkan eksistensi aliens cerdas.

 

Aliens yang sudah membangun peradaban jutaan hingga milyaran tahun jangan kita bayangkan akan tampilkan diri sebagai sosok-sosok ragawi hijau dengan dua mata yang besar. Juga jangan kita bayangkan wantariksa mereka akan sebesar benua yang melanglang jagat raya (seperti ditampilkan dalam film The Independence Day).


Nanoteknologi adalah sebuah kunci untuk membuka tabir eksistensi aliens cerdas di angkasa luar. Dengan nanoteknologi yang mencakup logam dan daging, aliens cerdas bisa mengubah tubuh mereka jadi atom-atom yang bisa berubah ke wujud apapun yang mereka kehendaki. Dengan nanoteknologi yang sangat advanced, wantariksa mereka juga bisa hanya sebesar molekul, sehingga tidak tampak oleh mata biasa kita.

Kenapa kita hingga sekarang belum pernah berpapasan dengan aliens cerdas dan armada wantariksa mereka, jika mereka ada?

Mungkin sekali sebetulnya aliens cerdas dari galaksi-galaksi lain yang jauh, sudah berada di antara kita di planet Bumi. Bagaimana mungkin? Ya, mungkin mereka ada di sekitar kita tidak dalam eksistensi ragawi, tapi berupa energi, cahaya, informasi, dan wujud-wujud lain yang serba asing bagi kita. Begitu juga, armada wantariksa mereka mungkin juga ada di Bumi, tapi tidak kasat mata karena masing-masing wantariksa mereka hanya sebesar molekul. Mungkin juga mereka telah membangun koloni di Bulan kita, dan dari situ mereka aktif mengikuti perkembangan peradaban kita dengan setia dari abad ke abad, dari milenium ke milenium.

Kita bertanya: Kenapa aliens cerdas itu tidak langsung saja menjajah dan menjarah planet Bumi kita lalu memusnahkan kita dan peradaban kita? Nah saya percaya satu hal ini: Semakin maju suatu peradaban, semakin etis perilaku organisme yang membangunnya. Begitulah dengan aliens.

Jika aliens yang ada di sekitar kita memiliki peradaban yang sudah sangat maju, jauh meninggalkan kita, begitu juga halnya dengan moralitas mereka. Mereka tidak akan menjajah dan menjarah planet Bumi, karena etika yang mereka hayati sudah sangat agung, seagung tingkat peradaban mereka. Itu juga yang dipercaya Carl Sagan: aliens cerdas memiliki etika sangat agung tidak terbayangkan, sejalan dengan tingkat kemajuan peradaban mereka. Jika aliens cerdas punya etika yang agung, malah mungkin mereka sedang mengawal homo sapiens untuk bisa melewati setiap krisis peradaban yang membahayakan ketahanan kehidupan kita. Bukan itu saja. Mungkin sekali DNA kita juga diciptakan semula oleh mereka, yang lalu mereka budidayakan di planet Bumi sebagai bagian dari eksperimen sains perekayasaan genetik mereka. Jadi, kita semua sangat mungkin adalah anak-anak aliens sendiri.

Tapi Stephen Hawking punya pandangan lain. Baginya, aliens bisa sangat jahat seperti jahatnya homo sapiens. Kata Hawking: Jika aliens menemukan planet Bumi, perilaku mereka akan sama dengan saat Colombus menemukan benua Amerika, yakni menjajah dan menyingkirkan penduduk asli Amerika!

Tapi di planet ini, kita sudah hidup selama 400 ribu tahun, dan aliens cerdas, jika sudah ada di sekitar kita, tidak kunjung membunuh kita semua. Mungkin Carl Sagan benar, dan Hawking salah. Jika begitu, tenang sajalah kita seandainya aliens cerdas memang sudah ada di antara kita.

Satu hal sudah pasti, aliens cerdas ada. Para fisikawan dll kini tidak meragukan eksistensi mereka walaupun kita tidak pernah bertemu mereka hingga saat ini. Aliens cerdas tahu kita, tapi kita tidak tahu keberadaan mereka hingga saat ini, mungkin hingga peradaban kita berusia jutaan tahun. Jika kita mau segera bisa melihat dan bertemu mereka, paculah sains dan teknologi kita supaya tumbuh dan berkembang dengan tingkat percepatan yang fantastis. Kita mampu!


Ioanes Rakhmat

 

Saturday, November 30, 2013

Sunday, November 17, 2013

Hubble reveals the first pictures of how our galaxy formed

Artist s Illustration of the Early Milky Way. Image credit: NASA/ESA and Z. Levay (STScI/AURA)


(Sen) - The Hubble Space Telescope has revealed the first visual evidence of how our galaxy, the Milky Way, assembled itself into the spiral of stars we see today.

Using Hubble's deep-sky surveys to study the evolution of 400 galaxies similar to the Milky Way and noting their appearance at various stages of development over a time span of 11 billion years, astronomers found the Milky Way likely began as a faint, blue, low-mass object containing lots of gas. Gas is the fuel for star birth and the blue colour is an indicator of rapid star formation.
The Milky Way was also probably a flat disk with a bulge in the middle, both of which grew simultaneously into the pinwheel seen today. The Sun and Earth reside in the disk and the bulge is full of older stars and a supermassive black hole that probably grew along with the galaxy.


"For the first time, we have direct images of what the Milky Way looked like in the past," said study co-leader Pieter G. van Dokkum of Yale University. "Of course, we can't see the Milky Way itself in the past. We selected galaxies billions of light-years away that will evolve into galaxies like the Milky Way. By tracing the Milky Way's siblings, we find that our galaxy built up 90 percent of its stars between 11 billion and 7 billion years ago, which is something that has not been measured directly before."


UCL : Sejarah Pertama Kali ketika foto luar angkasa dipublikasikan online

UCL: Historic Space Pictures Published Online for the First Time
Part of a historic archive of space images, including Soviet photos of the surface of Venus, hand-assembled mosaics of Jupiter’s moons, and an incredibly detailed map of the Moon, has been published online for the first time as part of the Festival of the Planets, which runs from 8-13 September in London.
.






UCL: Historic Space Pictures Published Online for the First Time
A remarkable series of photos from Lunar Orbiter I are the first pictures of the Earth taken from beyond the Moon.1966 Lunar Orbiter picture of the Earth and Moon






UCL: Historic Space Pictures Published Online for the First Time
Reprocessed 1966 Lunar Orbiter picture of the Earth and Moon.







UCL: Historic Space Pictures Published Online for the First Time
Oxia Palus from Mariner 9, 1972. Mariner 9, a NASA probe in 1971-2, was the first to orbit the red planet, rather than fly-by, and produced what were, for the time, remarkably detailed maps of the planet. This image of the Oxia Palus Quadrangle, taken by Mariner 9, shows a large area of the planet's surface. The horizontal extent of the map is a full quarter of the planet's circumference, while the vertical axis runs from the equator (the bottom edge of the map) one third of the way towards the planet's North Pole.






UCL: Historic Space Pictures Published Online for the First Time
Ascraeus Mons from the Viking 1 orbiter, 1976. Viking 1 and 2, both of which landed in 1976, returned the first useable data from the planet's surface, as well as providing further mapping from their respective orbiters. The image shows Ascraeus Mons, an extinct volcano more than twice as high as Mount Everest, which had been discovered by Mariner 9 a few years earlier.






UCL: Historic Space Pictures Published Online for the First Time
Io by Voyager 1, 1979. The Voyager programme is famous as having made the first detailed images of many outer Solar System bodies, including the moons of Jupiter, and the planet Neptune. Despite their age and, by modern standards, rudimentary cameras, the Voyager missions sent back some remarkable images.






UCL: Historic Space Pictures Published Online for the First Time
Ganymede by Voyager 2, 1979. Ganymede and Io are both larger than the Earth's Moon, and Ganymede is bigger even than the planet Mercury. The relatively narrow field of view, combined with the Voyager probes' close flybys meant that the photos had to be stitched together - which in the days before powerful computer graphics software meant printing them out and sticking them together by hand.







UCL: Historic Space Pictures Published Online for the First Time
NASA never landed a probe on Venus, so the only pictures we have of its surface come from Soviet missions. These images come from the Soviet Venera programme which landed a series of probes on Venus during the 1970s and 1980s, including the identical probes Venera 13, top, and Venera 14 in 1982. The pictures were taken with very wide-angle lenses, hence the curved horizon, distorted rocks, and the base of the probe being visible. The Cyrillic text reads: 'Venera 13/14 Obrabotka IPPI AN SSSR TsDKS', short for 'Venera 13/14, Processing, Institute for Problems in Transmitting Information, Academy of Sciences, Union of Soviet Socialist Republics, Centre for Long-Distance Space Communications'.







UCL: Historic Space Pictures Published Online for the First Time
Venera synthetic aperture radar map. The text beneath the map reads: 'Photomap. Page 14. Lambert conformal conic projection - Gauss. Standard parallels, 43.10 by 57.15. Reading height from a sphere of a radius 6051 km. Countour interval 0.5 km.' The surface of Venus cannot be photographed from space because of the planet's thick atmosphere and opaque clouds, leaving radar as the only way of imaging the surface without landing.







UCL: Historic Space Pictures Published Online for the First Time
Walter Goodacre was president of the Lunar section of the British Astronomical Association. In that time, he prepared an incredibly detailed map of the Moon, 70 inches (1.78 metres) across, which he published in book form in 1910.

































Struktur Otak Anda adalah Penentu Kepribadian Anda

Kepribadian setiap orang sangat unik dan karena hal tersebutlah yang memungkinkan bahwa teori kepribadian sangat beragam (banyak).
Teori yang populer berpendapat bahwa kepribadian dibentuk maupun dipengaruhi oleh dua belahan otak . Para ahli percaya bahwa dominasi otak kiri membuat orang lebih masuk akal , dengan peningkatan kemampuan verbal dan berpikir analitis , sedangkan dominasi belahan kanan mengarah ke peningkatan intuisi , persepsi dan kecenderungan artistik.
Sebuah pemahaman yang lebih dalam mekanisme dan fungsi otak menentukan cara di mana seseorang berinteraksi dengan lingkungannya , kata psikolog terkemuka Steven Kosslyn . Bekerja sama dengan Wayne Miller , dia mengembangkan teori bahwa interaksi dari sistem otak atas dan bawah adalah penentu kepribadian seseorang.
" Bagian atas otak melakukan perencanaan dan pelaksanaan , sementara bagian bawah mengklasifikasikan dan menafsirkan informasi tentang dunia yang kita terima , " kata kedua penulis penelitian tersebut. Kedua sistem berkomunikasi dan bekerja sama , tapi akhirnya bagian atas otak adalah salah satu yang menggunakan dan menolah informasi tersebut .
" Pada setiap orang , sejauh mana setiap sistem berlaku dalam operasi yang dikelola oleh otak dalam sehari-hari terlihat berbeda , " para peneliti menjelaskan .  

Fondasi teori model pengetahuan tergantung pada seberapa banyak orang bergantung pada satu , kedua atau bahkan tidak bergantung sama sekali kepada dua sistem . Model ini menentukan bagaimana kita bereaksi terhadap kejadian di sekitar kita dan bagaimana kita berinteraksi maupun berhubungan dengan orang lain.
Individu yang menggunakan kemampuan kedua sistem mudah beradaptasi dengan keadaan dan memiliki kemampuan untuk melakukan perencanaan secara efektif .
Mereka yang menggunakan lebih otak bawah memiliki wawasan dan lebih baik dalam menafsirkan pengalaman mereka , tetapi dilain sisi tidak mampu mengambil inisiatif untuk tugas-tugas yang kompleks .
Ketika ada sistem atas lebih berkembang , orang sangat kreatif namuntidak memiliki kapasitas adaptasi .
Akhirnya , orang-orang yang tidak bergantung pada salah satu dari dua sistem tampaknya "kehilangan" dalam mengolah fakta-fakta dan permintaan dari orang di sekitar mereka dan cukup mudah terpengaruh oleh lingkungan .



 
Design by Jery Tampubolon | Bloggerized by Jery - Rhainhart Tampubolon | Indonesian Humanis